.
Promosi
.

Khutbah Jumaat Dr Al Qardhawi di Tahrir Square : "Revolusi Belum Selesai"


Ulama' Muslim berpengaruh iaitu Syeikh Dr Yusuf al-Qardhawi mendesak para pemimpin Arab untuk mendengarkan jeritan rakyat mereka dan mengakui wilayah mereka telah berubah, dalam khutbah Jumaat yang diadakan di ibu kota Mesir Tahrir Square pada 18 Februari 2011.

"Dunia telah berubah, dunia telah berkembang dan dunia Arab juga telah berubah di dalamnya," kata Syeikh Dr al-Qardhawi, seorang Ulama' kelahiran Mesir yang tinggal di Qatar.

"Jangan menghalangi rakyat," kata Qardhawi, memberi pesan peringatan kepada para pemimpin dunia Arab. "Jangan mencuba untuk memimpin mereka dengan kata-kata kosong. Lakukanlah dialog yang nyata dengan mereka."

"Jangan biarkan orang lain mencuri revolusi ini dari anda - orang-orang munafik yang akan memasang wajah baru yang sesuai dengan mereka," katanya, berbicara kepada setidaknya 200.000 yang berkumpul untuk solat Jumaat di Tahrir Square, pusat pemberontakan Mesir. "Revolusi belum berakhir. Ini baru saja di mulai di Mesir."

Ratusan ribu rakyat Mesir tumpah ruah di Tahrir Square, pusat pemberontakan nasional yang memaksa presiden Hosni Mubarak untuk mundur seminggu yang lalu dan menyerahkan kekuasaannya kepada pihak tentera.

Para aktivis telah menyerukan aksi kemenangan untuk memperingati mereka yang meninggal dalam pemberontakan dan untuk menekan keputusan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata untuk segera memenuhi janji reformasi.

Syaikh Dr Al Qardhawi, yang juga pembawa acara popular di television Al-Jazeera dan memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir, mendesak pihak ketenteraan untuk memecat kabinet yang didominasi oleh tokoh rezim lama, yang juga merupakan tuntutan utama dari aktivis pro-demokrasi.

"Kami menginginkan pemerintahan baru yang tidak termasuk wajah lama. Ketika orang melihat wajah-wajah lama, hal itu hanya mengingatkan mereka dengan kelaparan , kemiskinan, kesengsaraan," kata Syeikh Dr Qardhawi, yang secara luas dianggap sebagai salah satu dari Ulama' terkenal Sunni Islam.(fq/skynews)

Design by FARISZ@AZ.Com